Momen Hari Pahlawan, Semangat Tangguh Kepahlawanan Dalam Mengusir Penjajahan di Era Digital
KANALSUMATERA.com - Cinta tanah air, rela berkorban, dan berani merupakan nilai-nilai kepahlawanan yang harus dimiliki oleh setiap pemuda Indonesia. Keinginan melaksanakan niai–nilai kepahlawanan harus di mulai dari lingkup terkecil, dari keluarga dan masyarakat .
Nilai-nilai itulah yang diperlukan untuk menjaga keutuhan bangsa di tengah isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Nilai kepahlawanan itu berupa kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Nilai- nilai itu relevan pada masa kini untuk menjaga persatuan, khususnya bagi generasi muda. Selain cinta tanah air, sikap rela berkorban dan keberanian merupakan urutan berikutnya dari nilai-nilai kepahlawanan yang ingin dimiliki responden.
Cinta tanah air berarti cinta pada negeri tempat memperoleh penghidupan. Seseorang yang cinta tanah air senantiasa berusaha agar negerinya tetap aman, damai, dan sejahtera.
Sesuai dengan judul yang sudah saya angkat, menerapkan semangat tangguh kepahlawanan dalam mengusir penjajahan penjajahan di era digital merupakan masalah yang harus diperhatikan. Ini banyak menyebabkan kerusakan pola pikir generasi generasi bangsa. Di lihat dari sudut pandangnya generasi bangsa banyak menyalahgunakan digital menjadi objek yang tidak penting, sehingga menurunkan rasa cinta tanah air dan semangat pahlawan.
Baca: Siswa SMK Muhammadiyah 2 dan 3 Pekanbaru Raih Prestasi Gemilang di OlimpicAD tingkat Nasional
Banyak kasus yang dapat dilihat, di lingkungan sekolah para pemuda memprioritaskan HP dan teknologi digital untuk bermain dan membuka situs yang dapat merusak pemikiran. Dan juga karena digital ini, banyak para generasi yang tidak mau bersosialisasi dengan linkungan sekitarnya. Hal inilah menyebabkan generasi indonesia akan kelam dan vakum dari dunia pendidikan. Karena kurangnya antusias pelajar untuk mengembangkan bakatnya serta sosialnya terhadap lingkungan.
Nah pada zaman sekarang banyak para generasi muda yag berleha-leha untuk tidak cinta dengan tanah air indonesia. Seperti terlalu banyakya menggunakan teknologi untuk membuka situs–situs yang merusak pola pikir para generasi muda. Contohnya para generasi muda lebih suka menonton film yang tidak bermoral dan tidak ada faedahnya banyak yang menimbulkan film yang tidak wajib ditonton maupun dilihat oleh para generasi muda.
Seharusnya kita para generasi muda harus mengambil nilai-nilai positif dari perjuangan pahlawan kita yang rela berkorban demi mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia. Dan harus kita tiru perjuangan pahlawan kita yang berjasa dalam mempertahankan indonesia ini , serta kita para generasi muda harus menggunakan era digital untuk melihat hal hal yang mendapatkan keuntungan yang baik seperti untuk membuka situs seperti e-book untuk membaca perjuangan–perjuangan pahlawan kita pada masa zaman dahulu dan kita para generasi muda harus bisa mencontoh perjuangan yang dilakukan pahlawan kita yang berjasa demi mempertahankan negara yang kita cintai.
10 November menjadi saksi bisu betapa kerasnya perjuangan tentara, pemerintah, rakyat yang bersatu. Tidak ada yang dipikirkan selain merdekanya Republik Indonesia. Indonesia ada berkat dari pahlawan-pahlawan yang berjuang menumpahkan darah yang tidak peduli terhadap kehilangan nyawa. Mereka fikirkan hanya kemerdekaan Indonesia dan bagaimana Indonesia bisa bebas dari penjajahan, mereka bersatu berbeda-beda suku, ras, dan agama dengn tujuan yang satu.
Baca: Kadis Dikpora Kampar Apresiasi 2 SD Muhammadiyah Kerjasama dengan SD dari Malaysia
Peristiwa yang terjadi tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby saat terjadinya pertempuran di Surabaya, Jawa Timur memunculkan dendam terhadap rakyat Indonesia pada saat itu juga para pemuda pemudi Indonesia bersatu dengan berbagai suku, ras, dan agama mereka melawan musuh-musuh negara dan rakyat Indonesia maka untuk menghormatinya dan mengingat kembali sejarah sejarah pahlawan itu 10 November 1945 menjadi peringatan hari pahlawan.
Nah pada saat hari ini tepatnya pada tanggal 10 November 2021 hari pahlawan yang ke-76. Dan kita harus menghargai jasa jasa para pahlawan. Jadi disinilah peran kita sebagai para generasi muda dan pemuda–pemuda yang tangguh mari kita rangkul generasi-generasi bangsa kita untuk dapat memilah lebih detail mengenai digital yang semakin yang canggih.
Dan menjadikan digital sebagai ruang lingkup untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bisa bernilai di mata dunia serta kita harus pandai mengaplikasikan berbagai sumber media untuk melihat perjuangan pahlawan kita. Kita harus bisa menumbuhkan semangat dan cinta kita terhadap negara yang kita cintai ini, mulai dari hal yang kecil yakni kita harus membiasakan diri kita disiplin waktu, semangat menuntut ilmu dan terus belajar serta kita harus seperti perjuangan para pahlawan kita yang berjuang buat negara kita.
PEJUANGKU ADALAH PAHLAWANKU
NEGERIKU ADALAH TANAH AIRKU
BANGSAKU DAN TUMPAH DARAHKU
BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH’’
Nama penulis : Nisya Frasetia
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Studi Islam ( Universitas Muhammadiyah Riau )
Dosen : Ilham Hudi, S.pd.,M.pd